League Of Legends Braum the Heart of the Freljord

BRAUM

Braum the Heart of the Freljord

Diberkati dengan otot yang kuat dan jiwa pemberani serta kumis yang dibiarkan tumbuh begitu saja, Braum begitu sangat dicintai oleh semua orang. Semua orang tahu tentang kekuatan legendaris yang dimiliknya, membawa keadilan ke dalam senyumannya. Diberkati dengan sebuah tameng besar dan berat yang selalu dia bawa, dia berkeliling dunia membawa kebaikan pada teman dan juga musuh.

Kisah braum

KUBURAN ANAK TROLL

”Mau mendengar cerita sebelum tidur?”

”Nek, aku bukan anak kecil lagi.”

”Tidak apa-apa kok.”

Gadis itu dengan berat hati naik ke tempat tidur dan mendengarkan. Dia tahu dia tidak bisa melawan perintah neneknya. Angin dingin sedang berhembus di luar, memutar-mutar butiran salju seperti pusaran.

”Cerita tentang apa ya? Bagaimana kalau cerita tentang si Penyihir Es?” tanya neneknya.

”Nggak, nggak mau.”

”Bagaimana kalau cerita tentang Braum?” Gadis itu tidak menjawab. Sang wanita tua tersenyum. ”Ada banyak cerita tentang dia. Nenekku dulu pernah cerita tentang bagaimana Braum melindungi desa kita dari serangan naga yang buas! Atau mungkin, cerita saat dia menghentikan lautan lava! Atau -” Dia berpikir dan meletakkan jarinya di bibirnya. ”Apa aku sudah pernah menceritakan bagaimana Braum mendapatkan perisainya?”

Sang gadis menggelengkan kepalanya. Perapian di dekatnya membara, menahan suhu angin yang dingin dengan kehangatan api di dalamnya.

”Begini ceritanya. Di gunung di atas desa kita ini, ada seorang pria bernama Braum -”

”Itu aku sudah tahu!”

”Biasanya dia sibuk dengan sawahnya atau mengurus ternak domba dan kambingnya, namun dia adalah pria paling baik hati yang pernah ada. Di wajahnya selalu terdapat senyum manis dan tawa bahagia selalu menghiasi bibirnya.

”Nah, pada suatu hari, terjadi suatu musibah. Seorang anak Troll yang umurnya tidak jauh beda denganmu – memanjat gunung itu dan menemukan sebuah gua yang berada di tengah gunung. Pintu masuknya tertutup oleh pintu batu yang besar dengan serpihan Es Murni di tengahnya. Saat dia membuka pintunya, dia tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Gua tersebut penuh dengan emas, berlian, harta apapun yang pernah kamu bayangkan!

”Sayangnya, dia tidak tahu bahwa tempat itu sebenarnya adalah jebakan. Sang Penyihir Es telah mengutuk tempat itu – dan saat anak Troll itu masuk, pintu ajaib itu tertutup dan mengunci dia di dalamnya! Dia berusaha keras, namun apapun yang dia lakukan, dia tetap tidak bisa keluar.

”Seorang gembala yang kebetulan lewat mendengar suara tangisannya. Semua orang pun langsung datang untuk membantu, tapi bahkan prajurit terkuat pun tidak mampu membuka pintu tersebut. Orang tua dari anak itu juga berada di sana. Suara tangisan ibunya menggema di seluruh penjuru gunung. Sepertinya tidak ada harapan lagi untuk menyelamatkannya.

”Tiba-tiba, semua orang dikejutkan oleh suara tawa dari kejauhan.”

”Pasti itu Braum!”

”Kamu pintar sekali! Braum mendengar suara tangisan mereka dan segera datang ke tempat itu. Para penduduk desa menjelaskan padanya tentang si anak Troll dan kutukan tempat itu. Braum tersenyum dan mengangguk, lalu dia memeriksa pintu tersebut. Dia mendorong, menarik, memukul, dan menendang pintu itu, berusaha menjebolnya dari engselnya. Namun pintu itu tidak bergerak sedikitpun.”

”Tapi dia kan orang terkuat di dunia!”

”Itu memang sangat membingungkan” jawab neneknya. ”Selama empat hari dan empat malam, Braum duduk di atas batu, mencoba memikirkan solusi. Bagaimanapun nyawa seorang anak dipertaruhkan di sini.

”Kemudian, saat matahari terbit di hari kelima, matanya terbuka dan senyum lebar menghiasi wajahnya. Jika aku tidak bisa masuk melalui pintu’ katanya, maka aku harus masuk lewat -”

Sang gadis berpikir; matanya pun langsung melotot. ”- lewat dalam gunung!”

”Benar dari dalam gunung. Braum pun bergegas ke puncak dan mulai membuat terowongan sendiri dengan pukulan dari kepalan tangannya. Dia terus menghantam bebatuan, memukuli tembok batu, kepalan demi kepalan. Sedikit demi sedikit gunung itu pun tertembus dan dia tidak terlihat lagi saat dia berhasil masuk ke dalam gunung.

”Saat harapan penduduk desa hampir hilang seluruhnya, tiba-tiba bebatuan di sekitar pintu itu berguncang – dan saat kabut debunya menghilang, mereka melihat Braum berdiri di atas tumpukan harta dengan menggendong anak Troll yang lemah namun bahagia itu di tangannya.”

”Aku tahu dia pasti dapat melakukannya!”

”Namun sebelum mereka sempat bersorak-sorai, tempat itu mulai berguncang. Terowongan yang Braum buat telah melemahkan bagian atas gunung dan gua itu mulai longsor! Dia harus berpikir cepat! Braum pun segera mengambil pintu sihir itu dan mengangkatnya ke atas seperti perisai. Saat longsornya berakhir, Braum terkejut saat pintu itu tidak tergores sedikitpun! Braum pun menyadari bahwa itu adalah benda yang istimewa.

”Dan sejak saat itu, perisai ajaib itu tidak pernah terpisahkan dari Braum.”

Sang gadis duduk dengan tegak. Dia tidak bisa lagi menahan rasa penasarannya. Neneknya menunggu. Dia pun menghela nafas dan bangkit untuk pergi.

”Nek” panggil sang gadis menghentikan langkah neneknya ”ayo ceritakan kisah lainnya.”

”Besok ya.” Neneknya tersenyum. Dia pun mencium keningnya dan meniup lilin di samping tempat tidurnya. ”Sekarang kamu perlu tidur, masih banyak lagi cerita lainnya.”

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.